Kamis, 17 Juli 2014

Hati-Hati dengan Penipuan



Hati-hati para ladies zaman sekarang orang-orang di dunia ini sudah nekad, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menghalalkan segala cara apapun. Tidak peduli kapan waktunya, tidak peduli siapa korbannya, tidak peduli dampak dari aksi mereka tersebut. Entah apa yang ada dalam pikiran para oknum tersebut. Apakah hanya uang yang berlimpah? Kesenangan dirinya? Memenuhi kebutuhannya dengan bersembunyi dibalik kelicikannya. Hati nurani mereka telah dibutakan hanya karena uang semata.
Para ladies tentunya yang kerap menjadi sasaran empuk oleh para oknum tersebut. Umumnya para oknum ‘penjahat’ tersbut adalah laki-laki, tapi tidak jarang juga loh diantara mereka adalah perempuan. Hmmm,,  dengan uang semua bisa jadi gelap mata. Mungkin ladies sudah sering mendengar kabar atau bahkan ladies pernah menjadi korban para ‘penjahat’ tersebut. Mulai dari pencopetan di sarana umum, pencambretan saat ladies sedang melakukan perjalanan dengan motor kesayangan ladies, dan bahkan tidak jarang pula para ladies yang menjadi incaran para penipu atau bahkan hipnotis.
Untuk urusan tipu menipu memang terkadang korban merasa terhipnotis, alasan tersebut bisa saja benar. Namun, jika lebih ditelusiru kembali pelaku tersebut hanya memilki kemampuan kunci untuk mempengaruhi orang dan membawa suasana korban kedalam suasana kepanikan yang membuat perasaan korban tersudutkna dalam kondisi tidak ada pilihan selain mengikuti kemauan pelaku (pelaku seakan dapat memberikan pertolongan kepada ‘korban’). Setelah kejadian tersebut sang korban akan merasa dirinya terhipnotis.
Well, sebaiknya kita selalu berhati-hati dan jangan lupa untuk mengingatkan teman, saudara, jika terlihat akan menjadi target penipuan tersebut. Nampaknya para pelaku kehajatan tersebut tidak tinggal diam untuk terus memutar otak mereka mencari modus baru dalam penipuan. Yahh gimana nggak kecanduan menipu, sekali tipu tinggal modal karangan cerita dan beberapa Rupiah pulsa akan mendapatkan puluhan juta rupiah dari satu orang korbannya. Sekali modusnya ketahuan, mungkin mereka kan berkata, masih ada 1001 macam cara untuk mengeruk ratusan juta rupiah. Hehehehe…