Hati-hati para ladies zaman sekarang orang-orang di dunia
ini sudah nekad, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menghalalkan
segala cara apapun. Tidak peduli kapan waktunya, tidak peduli siapa korbannya,
tidak peduli dampak dari aksi mereka tersebut. Entah apa yang ada dalam pikiran
para oknum tersebut. Apakah hanya uang yang berlimpah? Kesenangan dirinya? Memenuhi
kebutuhannya dengan bersembunyi dibalik kelicikannya. Hati nurani mereka telah
dibutakan hanya karena uang semata.
Para ladies tentunya yang kerap menjadi sasaran empuk oleh
para oknum tersebut. Umumnya para oknum ‘penjahat’ tersbut adalah laki-laki,
tapi tidak jarang juga loh diantara mereka adalah perempuan. Hmmm,, dengan uang semua bisa jadi gelap mata. Mungkin
ladies sudah sering mendengar kabar atau bahkan ladies pernah menjadi korban
para ‘penjahat’ tersebut. Mulai dari pencopetan di sarana umum, pencambretan
saat ladies sedang melakukan perjalanan dengan motor kesayangan ladies, dan
bahkan tidak jarang pula para ladies yang menjadi incaran para penipu atau
bahkan hipnotis.
Untuk urusan tipu menipu memang terkadang korban merasa
terhipnotis, alasan tersebut bisa saja benar. Namun, jika lebih ditelusiru
kembali pelaku tersebut hanya memilki kemampuan kunci untuk mempengaruhi orang
dan membawa suasana korban kedalam suasana kepanikan yang membuat perasaan
korban tersudutkna dalam kondisi tidak ada pilihan selain mengikuti kemauan
pelaku (pelaku seakan dapat memberikan pertolongan kepada ‘korban’). Setelah kejadian
tersebut sang korban akan merasa dirinya terhipnotis.
Well, sebaiknya kita selalu berhati-hati dan jangan lupa
untuk mengingatkan teman, saudara, jika terlihat akan menjadi target penipuan
tersebut. Nampaknya para pelaku kehajatan tersebut tidak tinggal diam untuk
terus memutar otak mereka mencari modus baru dalam penipuan. Yahh gimana nggak
kecanduan menipu, sekali tipu tinggal modal karangan cerita dan beberapa Rupiah
pulsa akan mendapatkan puluhan juta rupiah dari satu orang korbannya. Sekali modusnya
ketahuan, mungkin mereka kan berkata, masih ada 1001 macam cara untuk mengeruk
ratusan juta rupiah. Hehehehe…
Modus yang sudah marak, tapi masih suka dilakukan pelaku
penipuan yaitu “anak ibu kecelakaan” atau “kerabat ibu kecelakaan” berralih sedikit menjadi “anak ibu pemakai
narkoba dan sudah kami amankan jika tidak ingin anak ibu ditahan silahkan
siapkan uang”. Biasanya mereka mengatas namakan polisi, petugas rumah sakit,
dokter, guru, dan masih banyak lagi.
Jika ladies mendapati kabar seperti disebutkan diatas ada
beberapa tips untuk mencegah terjadinya penipuan diantaranya sebagai berikut:
Pertama baiknya jangan sampai ladies yang menyebutkan nama
yang menjadi targer pembicaraan antara ‘pelaku penipuan’ dan calon korban
penipuan.
Contoh: (Pelaku Penipuan) bu, maaf ini saya dari kepolisisan,
anak ibu terjaring dalam razia kami di kos-kosan dan kami menyita ganja yang
dibawa oleh anak ibu dan teman-temannya.
(Calon korban) anak saya yang mana?
(Pelaku Penipuan) Ini anak ibu.
(Calon korban) Bunga bukan?
(Pelaku Penipuan) Iya bunga bu.
No, no, no. ini artinya ladies sudah mulai masuk pada
perangkapnya. Terkadang untuk mendapat kepercayaan korban pelakupun menyediakan
peran sang anak yang akan berbicara seolah-olah dia memang perlu pertolongan
sehingga saat itu korban dibawa dalam kondisi khawatir, panic, cemas, takut.
Kedua, hubungi langsung orang yang dikabarkan tidak baik
tersebut melalui no handphone pribadinya. Jangan menuruti apapun yang
diperintahankan si penelefon tidak dikenal itu. Sebelum kita konfirmasi
kebenarannya. Usahakan untuk tetap tenang dan berpikir logis.
Ada pula modus operandi penipuan yang lebih rapih. Ini yang
pernah saya alami, ladies bisa menjadikan informasi ini sebagai antisipasi
untuk tidak terjebak dalam tipuannya.
Modusnya ialah:
1.
Memuat informasi lowongan kerja salah satu BUMN
seperti dalam link http://indojobcenter.com/jobs/lowongan-kerja-bumn-di-perum-perhutani-2014/
Pelaku menyertakan info Pengajuan Lamaran: Silahkan
kirim CV/Lamaran & Daftar Riwayat Hidup anda (no hp & email;aktif) ke
Email: hra.perhutani@dr.com
2.
Setelah korban mengirimkan email lamaran
pekerjaan ke email yang diarahkan pelaku, pelaku me-reply email tersebut dengan
memberikan attachment surat yang
diterbitkan oleh BUMN tersebut lengkap dengan kop surat, ttd dari direktur SDM
dan cap perusahaan. Surat tersebut klik disini.
3.
Dalam surat tersebut korban diminta untuk
konfirmasi kehadiran ke No HP 081226691230 atas nama SDM BUMN dengan menyertakan nama, no tes,
no hp aktif, dan hadir/tidak hadir. Dan no tsb me-reply untuk menghubungi travel yang ditunjuk oleh BUMN
memfasilitasi keperluan peserta tes (mengatas namakan traveloka.com) atas nama Sdr. Ferry Unardi, SE dengan no
hp 08132251455. Kedua no tersebut ternyata adalah komplotan penipu.
4. Sdr.
Ferry Unardi, SE mengatakan bahwa sesuai dengan surat bahwa seluruh akomodasi
peserta tes difasilitasi oleh Perum Perhutani dengan sitem penggantian uang
peserta, maka peserta diharapkan mentransfer sejumlah uang kepada Bendahara
Perum Perhutani atas nama Yulia
Sari di bank BRI No Rekening 429601000412509
5.
Kecurigaan dimulai karena Sdr. Ferry Unardi, SE
mengirimkan sms kembali untuk melakukan Aktivasi mTranzfer no peserta melalui
transaksi ATM yang caranya seperti kita melakukan transfer sejumlah nominal 6
digit angka terakhir no peserta kepada rekening an Bendahara Perum Perhutani
tersebut.
6.
Setelah dikonfirmasi ternyata an Perum Perhutani
dan Traveloka tidak ada mengeluarkan informasi tersebut.
Baiklah ladies, perlu cermat dan
tenang untuk menghindari penipuan ini. Silahkan saling berbagi informasi agar
ladies tidak mudah terkecohkan dan laporkan pada pihak yang berwajib. Jika dari
situs online bisa kirimkan pengaduan dengan memberikan info kronologi penipuan ke email cybercrime@polri.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar